Selasa, 27 September 2011

Musashi

Author : Eiji Yoshikawa
Publisher : PT Gramedia Pustaka Utama
1st  Year Published : 2001
Jumlah Halaman : 1.248

            Buku yang dibagi dalam 7 bab ini menceritakan kisah Miyamoto Musashi, tokoh kelas bawah yang berusaha mencari jati diri lewat pedang. Dengan kisah ini kita bisa melihat situasi sosial-politik-budaya saat itu.
            Umumnya orang menerima bahwa Musashi hidup antara tahun 1584-1645, jadi dia memang bukan tokoh fiktif. Hingga kini, ia dikenal sebagai maestro samurai. Pada saat Musashi hidup, di Jepang sedang terjadi transisi besar. Keberhasilan Tokugawa sebagai shogun menyebabkan perang diantara daimyo (tuan tanah) selesai sudah, dan mulai beralih ke keadaan damai. Sedikit demi sedikit terbentuklah garis tegas yang memisahkan kelas samurai yang memiliki hak istimewa menyandang pedang dan memakai nama keluarga, dengan orang biasa yang tidak boleh bersenjata dan memakai nama keluarga, meski mereka pedagang besar maupun tuan tanah kaya. Pemisahan kelas ini berlangsung sekitar 1-2 generasi. Karena Musashi hidup pada masa awal zaman Tokugawa, maka saat itu pemisahan kelas belum terbentuk. Saat itu friksi dan mobilitas sosial masih berlangsung.
            Keadaan damai juga mempengaruhi para prajurit yang tidak lagi berperang, bahkan mulai muncul birokrat yang dianggap menjadi lebih penting. Para samurai pun perlahan-lahan mengalihkan kepandaian pedangnya ke keahlian yang dibutuhkan birokrat. Disiplin diri dan pendidikan jadi lebih penting daripada keahlian perang.
            Perubahan lain yang terjadi saat itu adalah dalam hal persenjataan. Pada paruh kedua abad XVI, Portugis memperkenalkan mesiu yang dijadikan senjata utama dalam perang. Dalam keadaan damai, tentu saja senjata itu tak berguna, dan para samurai yang memang dasarnya membenci senjata baru itu, bisa kembali melatih diri dengan senjata tradisional yang mereka cintai:pedang. Maka berkembanglah 1.700 aliran permainan pedang. Dan karena perang sudah tak ada, keahlian pedang meningkat menjadi kesenian. Ini menyebabkan semakin pentingnya kontrol dan disiplin diri, dan tentu saja peningkatan kualitas watak kepribadian kesamuraian. Permainan pedang samurai jadi lebih dekat pada filsafat dan bukannya peperangan.
            Kisah yang ditulis Hidetsugu “Eiji” Yoshikawa ini menceritakan periode awal kehidupan Musashi hingga usia 28/29 tahun. Sesudah itu Musashi mengundurkan diri dari kehidupan ramai, dan kemudian menuliskan buku yang banyak digandrungi orang Amerika karena dianggap sebagai kunci pemahaman akan manusia dan manajemen Jepang. Padahal buku itu berisi uraian Musashi tentang permainan samurai. Judul buku itu Gorin no Sho atau Buku tentang 5 cincin.
            Novel ini pertama kali tampil dalam bentuk serial di koran Asahi Shimbun tahun 1935-1939 dan pernah terjual hingga 120 juta eksemplar. Buku ini termasuk salah satu koleksi favorit ane, karena selain ceritanya menarik (buat TS) gaya penyampaiannya juga  mudah dimengerti .

Sumber : Kata Pengantar Novel “Musashi”

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates